Banyak
yang berharap saat tulisan ini hendak diposting
, pulsa modem mendadak sekarat , koneksi wifi
kampus bersignal php , kalau
enggak , baterai laptop sakaratul maut , atau mungkin ada ketua tingkat ngajakin Penulis
nonton layar tancep di Pucang Sawit . eghm...
#kode
Suatu
ketika di Gedung Pusat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Sebelas Maret yang panasnya sakit jiwa.
Seluruh
kegiatan registrasi ondesk dan periksa kesehatan sudah rampung terselesaikan ,
almamater dalam genggaman , kini tiba saatnya
mengisi daftar hadir di stan unyu . Di situ ada 2 sesosok gadis yang
hendak saling berkenalan . Mereka nantinya akan menjadi teman seperjuangan
dalam menempuh program strata satu yang cukup memakan waktu sampai akhirnya
bergelar S.Pd .
Yang
namanya kenalan , pastilah saling menyebutkan nama terunyu masing – masing .
Gadis pertama bernama Opie . Mendengar namanya , yang ada dibenak tiap manusia
hanya 1 pertanyaan
“kenapa
dia tidak berkumis?” -_-
*krik krik
krik krik
Saat
liat cewek manis , berambut sebahu , berhidung kurang mancung menonjol ,
dengan perawakan Kutilang Darat ( Kurus Tinggi Langsing Dada Rata ) ini , orang
– orang pasti berfikir bahwa dia tipe cewek yang smart , serius , dan nggak
bisa bercanda . Sunggu takdir yang indah mendapati seorang cewek kaya’ Opie
diterima di Program Studi yang paling unyu sepanjang masa .
PENDIDIKAN LUAR
BIASA (PLB) / PENDIDIKAN KHUSUS.
#NP Mars
Mahasiswa
Awalnya banyak
yang menyangka bahwa Opie adalah seorang Putri Raja dari Kerajaan di sebuah Negeri
antah berantah nun jauh entah kemana . Soalnya dia kemana – mana selalu ada dayang yang ngebuntutin dia . Entah dayangnya
Opie , atau kacungnya Opie , atau justru Opie yang seorang dayang sebuah
kerajaan dan mengabdikan diri di sebuah Istana ? Nama dayang *eh temen yang
selalu mendampingi Opie saat Regristasi Ondesk itu bernama sangat INDO .
INDOnesia lebih tepatnya -_-
Wara
Rukmi Mahyastuti . Oke! Sepertinya bukan Opie yang Putri Kerajaan . Rambutnya
ikal , badannya kalau boleh dibilang Wara tergolong montok atau katakanlah
bahenol . Tapi sayang sekali , Wara sangat semampai . Kalau lagi berenang di kolam 150cm
, mungkin dia perlu digendong atau tangannya perlu dipegangi .
*ditikam
Wara*
Kembali
ke Opie . Dugaan bahwa dia sangat manis dalam berperilaku , serius , nggak bisa
bercanda lenyap seketika saat untuk pertama kalinya mendengar suara ketawanya
yang ternyata lebih LAKI dari lelaki pada umumnya . Suaranya membahana ,
menerjang ombak , menerpa pasir di sepanjang pantai , dan kemudian hanyut .
Penampilannya
cenderung cuek . Pake jaket sobek aja masih berasa kece badai . Mmm,,,mungkin
kece dan nggak tau malu bedanya tipis . Mukanya mau diapain aja nggak akan
pernah ada bedanya . Terkadang bocah – bocah sering melontarkan pertanyaan yang
singkat namun cukup membuat Opie mengambil ancang – ancang untuk memukulkan
kepalanya ke tembok
“Opie,mandi
nggak sih lu? ”
#NP BCL
– Pernah Mandi
Diantara
semua kisah , tiada kisah yang lebih mengesankan selain kisah percintaan .
Begitu pula dengan gadis manis yang satu
ini . Agak kurang terpahami selera cewek yang satu ini . Bukan bingung soal
tipe laki – laki seperti apa yang dia suka , tapi sebenarnya dia suka cowok
atau cewek ? *eeh
Opie sepertinya memang perlu bimbingan konseling
*eghm
Opie
adalah Runner Up Miss Modus 2012 . Nggak perlu nanya siapa the real Miss Modus
2012 nya .
Di
sebuah toko buku nan hening .
Opie
sibuk memilah – milah kumpulan gudang ilmu yang akan dijadikannya teman saat
malam minggu tiba .
#np
Yovie & Nuno – Galau
Disela –
sela perburuannya , Opie menemukan sebuah teenlit
berjudul Jurnal Jo . Mata Opie terpikat dan bergegas mengambil buku
tersebut dari deretan buku yang lain . Entah apakah ada yang salah dari cara
Opie meraihnya . Buku itu terjatuh . Tepat di samping kaki kanan Opie . Buru –
buru Opie meraih buku bercover gadis yang berayun – ayun di bawah pohon sawo
dengan latar belakang hijau muda nan elok tersebut . Opie ulurkan tangan
berjemari manisnya untuk meraih . Yap! Terpegang bagian pinggir buku tersebut .
Opie siap mengangkatnya perlahan . Namun tenaganya tertahan ketika melihat
sesosok tangan berkulit kuning langsat nan kekar tetapi masih lebih kekar
tangan opie , ikut memegangi buku yang hendak diambilnya . Terang saja
tenaganya tertahan . Degupan jantung bak petir menyambar ketika Opie melihat
seorang Pria bersenyum manis berdiri tepat di hadapannya . Opie melongo sesaat
. Yaa,,aura sexy Opie seketika luntur jika berhadapan dengan situasi yang
membuat hatinya cenatcenut deg – degan .
#NP
Coboy Junior - Kamu
Prelano
: “Ooh...maaf mbak,ini bukunya”
Opie :
*berdiam diri sambil melirik*
..i...i...iya mas...nggak apa –
apa..
Prelano
: “mmmm....Boleh kenalan?”
Opie :
“Masih ngomong sama saya??”
Prelano
: “Menurut Lo ? iyaa mbak .” Prelano mengulurkan tangan .
Opie :
“ooooh” Opie hanya menelungkupkan tangannya bak gadis berjilbab menjuntai
hingga lantai .
Prelano
:”Prelanoo...
Opie....nama kamu lucu yaa? Kaya’
orangnnya ” puji Prelano .
Opie
:”nama masnya agak aneh!! Lahir di mana mas?” tanya Opie
Prelano
: -_______-“
Opie :
“Nama Masnya agak panjang buat dipanggilnya .
Boleh disingkat aja nggak mas
panggilannya? Mungkin Lano , Prelan , atau Rela??”
Prelano
: “mmmm.... Endo aja deh!!”
Opie : Heeee????
Dari Prelano kenapa jadi Endo -_____-!!
Prelano
:”Nama panggilan dari kecil..hehe
boleh minta pin nya??”
Opie
:”boleh boleh boleh!!!
1565286”
Prelano
: “????”
Opie
:”beneran!!
Itu bener pin ATM gua”
Datang
cewek ber-softlense cokelat meraih
tangan Endo .
“Gimana
sayang?? Udah dapet bukunya??” sela cewek berambut sebahu tersebut .
“Elizabeth
Harlock nya nggak ada...” jawab Endo pasrah .
“Abang
udah BBM loh dari tadi...balik yok!!!kapan – kapan gua temenin nyari lagi .”
Endo dan
Gadis tersebut berlalu . Endo melupakan Opie sesaat . Endo tersadar akan Opie ketika Ia hendak masuk
ke mobil . Endo menahan tubuhnya untuk masuk ke mobil dan berlari menuju ke
dalam toko buku lagi . Endo melihat di deretan buku tepat dimana dia berkenalan
dengan Opie . Nasib tak begitu baik . Opie sudah tidak di situ . Gadis yang
begitu cepat mencuri perhatiannya dan yang begitu cepat pula ia tinggalkan .
Opie
berdiri di depan kasir dengan posisi membelakangi pintu keluar . Ketika
berjalan keluar , langkah Endo terhenti tepat sebelum pintu keluar sambil
tertunduk lesu . Opie selesai membayar buku yang ia inginkan . Opie ingin
membalikan badan dan ingin keluar dari toko buku yang telah membuatnya galau
tersebut . Endo masih memandangi pintu keluar dengan perasaan gundah gulana .
Dompet Opie terjatuh . Benda tersebut menghalangi langkah Opie untuk segera
membalikan badan . Endo keluar dengan langkah mantap sambil berharap akan
bertemu lagi dengan Opie . Endo masuk ke mobil dan berlalu . Opie keluar dari
toko buku dengan senyum tertata pertanda menutupi mood nya yang sedikit down . Mereka berdua gagal bertemu .
Di suatu
sore yang cerah Opie , Wara , Cici berkumpul di ruang tengah rumah Opie .
Ting.......tong..........
“Opie ,
buka pintu!! Mami pesen pizza . Bayar pake uang kamu dulu . Nanti Mami ganti .
Mami lagi di dapur . Nggak usah dijawab , Mami lagi repot .”
*nelen
remote TV*
“Pesanan
atas nama Ibu Meilana?? 1 cheezy bytes ukuran personal .” sapa ramah Pengantar
pizza yang berdiri tegap di depan pintu .
Opie tak
lantas menjawab . Opie tertunduk tak selera untuk mengobrol dengan nada ramah .
Kepala Opie yang sedari tadi melihat lantai keramik rumahnya , ia angkat
perlahan . Tampak mulai dari sepatu , celana panjang , hingga nametag bertuliskan
PRELANO A .
Opie
mengerutkan dahi melihat nama yang terpampang di seragam tersebut . Sepertinya
ia mengingat sesuatu .
“Mbak...maaf...ini
pesanannya .”
Ya!
Dialah Endo . Pria yang ditemui Opie di sebuah toko buku .
“Endo..................!?!??kok..................”
Opie speechless .
“Aku
nyambi kerja Op...lumayan,,hasilnya bisa buat nambah uang jajan..” Endo
tersenyum .
“ohh...mmm
makasih” Opie meraih sekotak pizza dari tangan Endo .
Opie
membalikan tubuhnya untuk masuk ke dalam rumah . Seketika Endo memanggilnya
“Opie....”
Opie
tertunduk tersipu sebelum membalikan tubuhnya kembali untuk menatap Endo . Yang
ada di benak Opie hanyalah hal – hal yang mungkin akan ditanyakan Endo padanya
seperti meminta nomor hendphone nya , pin BB nya , atau username twitternya .
“iyaaaaa....”
Opie menata tiap gerak dan mimik mukanya perlahan hingga menatap mata Endo .
“Uangnya
belum...” Endo menunduk .
“heeee???
Eh..anu..eh..ini...maaf” Opie meraih beberapa lembar uang dari saku hot pants
nya dengan muka merah nan konyol .
Pertemuan
kedua yang menggelitik . Opie yang awalnya tidak begitu suka makan pizza ,
mendadak rajin memesan pizza . Bukan karena rasa pizza yang mulai membuatnya
ketagihan . Namun lantaran keinginannya untuk melihat Endo .
1X
pesanan diantar Endo .
2X pesanan
diantar Endo juga .
3X
pesanan masih diantar Endo .
4x
pesanan diantar oleh pegawai lain .
Mood
Opie kembali down . Wara mengajaknya latihan PRAMUKA jalan – jalan ke Solo Grand Mall . Time zone
hanya membuatnya tersenyum sesaat . Opie dan Wara mengitari Mall tanpa arah dan
tujuan yang pasti . Mata Opie tertuju pada seorang gaadis yang sepertinya tidak
asing bagi indera penglihatannya . Berdiri anggun dengan dress biru tosca ,
terlihat ia tengah sibuk memililah – milah cincin .
“Untuk
apa dia mencari cincin??” bisik Opie dalam hati .
Gadis
sexy itu tampak sedang meminta pendapat tentang cincin yang ia kenakan kepada
pria yang berdiri di dekatnya . Pria tersebut juga terlihat tengah mencoba
cincin yang disodorkan gadis tersebut . Badai dari mana yang tiba – tiba
mendadak berhembus? Pria tersebut adalah Endo . Pria yang mengajaknya berkenaan
di toko buku dan Pengantar pizza langganan Mami Opie . Opie terkejut akan
pemandangan yang ada di hadapannya saat itu . Opie mulai meyakinkan dirinya
bahwa Endo telah memiliki calon pendamping hidup . Lalu apa hasil yang Opie
dapat dari usaha kerasnya selama ini?
Endo
melihat – lihat ke sekitar dan pandangannya terhenti pada Opie . Endo
melambaikan tangan ke arah Opie . Opie mengambil jurus langkah seribu seketika
. Endo yang merasa senang bertemu Opie merasa aneh dengan sikap Opie yang tiba
– tiba menghindar darinya . Endo berlari mengejar Opie yang berlari terlebih
dahulu ke luar . Tangan Opie berhasil diraih Endo . Endo mengarahkan tubuh Opie
yang membelakanginya agar berbalik menghadapnya . Muka Opie terlihat sangat
murung tak berdaya .
“Selamat
ya Endo...” Opie memberikan ucapan selamat pada Endo dengan nada nan lirih .
“Selamat
buat apa Op??” Endo mengerutkan dahi .
“Semoga
pernikahan kamu langgeng...jaga istri kamu nanti baik – baik ya” Opie tersenyum
lesu .
“Kamu
ngomong apa sih Opie?? Aku nggak ngerti...” Endo makin bingung .
“Cewek
itu....yang tadi beli cincin sama kamu...yang sering manggil kamu SAYANGk...Dia
calon istri kamu kan? Makanya aku ngucapin selamat ke kamu...”
Endo
tersenyum kecil . Diraihnya kepala Opie dan mencium kening Opie secara spontan
. Opie terdiam bingung . Sebenarnya apa yang dilakukan Endo?
“Opie...kamu
sekarang ikut aku yaaah!!” Rayu Endo menenangkan Opie .
Opie
ditarik menuju mobil CRV warna hitam bernomor polisi “AD 3ND0 PS” . Opie duduk
di depan bersama Endo . Gadis yang sedari tadi berada di Mall bersama Endo
duduk di belakang . Opie terdiam seribu bahasa .
#NP Diam
Tanpa Kata – D’Masive
Opie
memulai pembicaraan di mobil .
“endo,plat
nomor mobil kamu maksudnya apa?” tanya Opie polos .
“AD itu
kode wilayah . 3NDO berarti ENDO” jawab Endo santai
“kalo PS
nya??” sela Opie .
“Pucang
Sawit...itu daerah Kompleks rumahku...Ini kita mau ke sana .”
“Haaa????ke
rumah kamu???Itu daerah mana lagi??Trus mau ngapain??” Opie panik .
“Kamu
harus nikah sama orang Pucang Sawit biar tahu daerah itu” goda Endo .
“apaan
sih?!!!!!?”
Gadis
yang sedari tadi duduk di belakang hanya asik sendiri menikmati lagu – lagu
2NE1 .
Rumah
Endo di depan mata . Endo membukakan pintu dan mengajak Opie turun dari mobil .
Opie
masih tak mengerti apa rencana Endo hanya diam terduduk lesu kebingungan .
“Sebenernya
mau kamu apa sih??” Opie kesal .
Gadis
berdress biru tosca tadi turun terlebih
dahulu dan memasuki rumah meninggalkan Endo dan Opie berdua .
“Opie...masuk(!--more--)
dulu yuk!!Kamu salah paham...” suara
Endo nan lembut berusaha untuk menjelaskan semuanya .
“salah
paham apa?!!!???Anterin aku pulang sekarang juga . Aku nggak mau tau!!!” Opie
makin kesal .
“Oke!!
Opie!!! Aku suka sama kamu...ini memang terlalu cepet..tapi aku juga nggak bisa
nahan ini lama – lama . Soal cewek tadi,,,ikut aku sekarang!!”
Opie
terpaku tak berdaya mengucapkan satupun kata . Endo menggandeng tangan Opie
erat menuju ke dalam rumah .
“Maaa...”
Endo memanggil mamanya .
Tak ada
jawaban dari Mamanya , yang datang adalah gadis yang tadi .
“Kenapa
sayang??Mama lagi ke Supermarket beli buah .” jawabnya santai sembari tersenyum
dan panggilan SAYANG masih selalu ia lontarkan .
“Trus
Abang mana??” Tanya Endo .
“Ada di
kamar . Kecapean kayanya .”
Endo
menatap wajah Opie dalam – dalam . Opie membalas tatapan Endo .
“Opie...kenalin
. Itu namanya Lely . Dia calon tunangannya Abangku .” jelas Endo .
“Halloo....
Lely”
“O...Opie...”
sahut Opie penuh keraguan .
Turun
sesosok Pria putih berparas mirip Endo dengan fostur lebih pendek sedikit .
“Yang
itu Abangku...” seru Endo .
“Hai...
Bondan...”
sapa ramah kakak Endo .
“Opie...”
Opie mengucapkan namanya .
“Sayang..kapan
dateng??” Bondan meraih kening Lely dan mengecupnya .
“Baru
aja kok Bang...dijemput Endo tadi...”
“Terus
cincin yang tadi buat siapa???” Opie menarik – narik lengan baju Endo manja .
“Itu
buat mereka...karena Abangku terlalu sibuk , jadi aku yang kebagian nemenin Kak
Lely cari cincin...kan ukuran jari manis ku sama Bang Bondan sama.. kalo cincin
buat kamu nanti yaa!!kalo kita udah sarjana..”
Endo menyenggol Opie .
“Apa
siih??” Pipi Opie memerah...
#NP
Glenn Fredly – Kisah Romantis
Opie dan Endo