flowers

Senin, 05 November 2012

Pucang Sawit I'm In Love



Banyak yang berharap saat tulisan ini hendak diposting , pulsa modem mendadak sekarat , koneksi wifi kampus bersignal php , kalau enggak , baterai laptop sakaratul maut , atau  mungkin ada ketua tingkat ngajakin Penulis nonton layar tancep di Pucang Sawit . eghm...
#kode
Suatu ketika di Gedung Pusat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret yang panasnya sakit jiwa.
Seluruh kegiatan registrasi ondesk dan periksa kesehatan sudah rampung terselesaikan , almamater dalam genggaman , kini tiba saatnya  mengisi daftar hadir di stan unyu . Di situ ada 2 sesosok gadis yang hendak saling berkenalan . Mereka nantinya akan menjadi teman seperjuangan dalam menempuh program strata satu yang cukup memakan waktu sampai akhirnya bergelar S.Pd .
Yang namanya kenalan , pastilah saling menyebutkan nama terunyu masing – masing . Gadis pertama bernama Opie . Mendengar namanya , yang ada dibenak tiap manusia hanya 1 pertanyaan
“kenapa dia tidak berkumis?” -_-
*krik krik krik krik
Saat liat cewek manis , berambut sebahu , berhidung kurang mancung menonjol , dengan perawakan Kutilang Darat ( Kurus Tinggi Langsing Dada Rata ) ini , orang – orang pasti berfikir bahwa dia tipe cewek yang smart , serius , dan nggak bisa bercanda . Sunggu takdir yang indah mendapati seorang cewek kaya’ Opie diterima di Program Studi yang paling unyu sepanjang masa .
PENDIDIKAN LUAR BIASA (PLB) / PENDIDIKAN KHUSUS.
#NP Mars Mahasiswa
Awalnya banyak yang menyangka bahwa Opie adalah seorang Putri Raja dari Kerajaan di sebuah Negeri antah berantah nun jauh entah kemana . Soalnya dia kemana – mana selalu ada  dayang yang ngebuntutin dia . Entah dayangnya Opie , atau kacungnya Opie , atau justru Opie yang seorang dayang sebuah kerajaan dan mengabdikan diri di sebuah Istana ? Nama dayang *eh temen yang selalu mendampingi Opie saat Regristasi Ondesk itu bernama sangat INDO . INDOnesia lebih tepatnya -_-
Wara Rukmi Mahyastuti . Oke! Sepertinya bukan Opie yang Putri Kerajaan . Rambutnya ikal , badannya kalau boleh dibilang Wara tergolong montok atau katakanlah bahenol . Tapi sayang sekali , Wara sangat  semampai . Kalau lagi berenang di kolam 150cm , mungkin dia perlu digendong atau tangannya perlu dipegangi .
*ditikam Wara*
Kembali ke Opie . Dugaan bahwa dia sangat manis dalam berperilaku , serius , nggak bisa bercanda lenyap seketika saat untuk pertama kalinya mendengar suara ketawanya yang ternyata lebih LAKI dari lelaki pada umumnya . Suaranya membahana , menerjang ombak , menerpa pasir di sepanjang pantai , dan kemudian hanyut .
Penampilannya cenderung cuek . Pake jaket sobek aja masih berasa kece badai . Mmm,,,mungkin kece dan nggak tau malu bedanya tipis . Mukanya mau diapain aja nggak akan pernah ada bedanya . Terkadang bocah – bocah sering melontarkan pertanyaan yang singkat namun cukup membuat Opie mengambil ancang – ancang untuk memukulkan kepalanya ke tembok
“Opie,mandi nggak sih lu? ”
#NP BCL – Pernah Mandi
Diantara semua kisah , tiada kisah yang lebih mengesankan selain kisah percintaan . Begitu pula dengan gadis manis yang  satu ini . Agak kurang terpahami selera cewek yang satu ini . Bukan bingung soal tipe laki – laki seperti apa yang dia suka , tapi sebenarnya dia suka cowok atau cewek ? *eeh
 Opie sepertinya memang perlu bimbingan konseling
*eghm
Opie adalah Runner Up Miss Modus 2012 . Nggak perlu nanya siapa the real Miss Modus 2012 nya .


Di sebuah toko buku nan hening .
Opie sibuk memilah – milah kumpulan gudang ilmu yang akan dijadikannya teman saat malam minggu tiba .
#np Yovie & Nuno – Galau
Disela – sela perburuannya , Opie menemukan sebuah teenlit berjudul Jurnal Jo . Mata Opie terpikat dan bergegas mengambil buku tersebut dari deretan buku yang lain . Entah apakah ada yang salah dari cara Opie meraihnya . Buku itu terjatuh . Tepat di samping kaki kanan Opie . Buru – buru Opie meraih buku bercover gadis yang berayun – ayun di bawah pohon sawo dengan latar belakang hijau muda nan elok tersebut . Opie ulurkan tangan berjemari manisnya untuk meraih . Yap! Terpegang bagian pinggir buku tersebut . Opie siap mengangkatnya perlahan . Namun tenaganya tertahan ketika melihat sesosok tangan berkulit kuning langsat nan kekar tetapi masih lebih kekar tangan opie , ikut memegangi buku yang hendak diambilnya . Terang saja tenaganya tertahan . Degupan jantung bak petir menyambar ketika Opie melihat seorang Pria bersenyum manis berdiri tepat di hadapannya . Opie melongo sesaat . Yaa,,aura sexy Opie seketika luntur jika berhadapan dengan situasi yang membuat hatinya cenatcenut deg – degan .
#NP Coboy Junior - Kamu
Prelano : “Ooh...maaf mbak,ini bukunya”
Opie : *berdiam diri sambil melirik*
            ..i...i...iya mas...nggak apa – apa..
Prelano : “mmmm....Boleh kenalan?”
Opie : “Masih ngomong sama saya??”
Prelano : “Menurut Lo ? iyaa mbak .” Prelano mengulurkan tangan .
Opie : “ooooh” Opie hanya menelungkupkan tangannya bak gadis berjilbab menjuntai hingga lantai .
Prelano :”Prelanoo...
            Opie....nama kamu lucu yaa? Kaya’ orangnnya ” puji Prelano .
Opie :”nama masnya agak aneh!! Lahir di mana mas?” tanya Opie
Prelano : -_______-“
Opie : “Nama Masnya agak panjang buat dipanggilnya .
            Boleh disingkat aja nggak mas panggilannya? Mungkin Lano , Prelan , atau Rela??”
Prelano : “mmmm.... Endo aja deh!!”
Opie : Heeee???? Dari Prelano kenapa jadi Endo -_____-!!
Prelano :”Nama panggilan dari kecil..hehe
            boleh minta pin nya??”
Opie :”boleh boleh boleh!!!
            1565286”
Prelano : “????”
Opie :”beneran!!
            Itu bener pin ATM gua”
Datang cewek ber-softlense cokelat meraih tangan Endo .
“Gimana sayang?? Udah dapet bukunya??” sela cewek berambut sebahu tersebut .
“Elizabeth Harlock nya nggak ada...” jawab Endo pasrah .
“Abang udah BBM loh dari tadi...balik yok!!!kapan – kapan gua temenin nyari lagi .”
Endo dan Gadis tersebut berlalu . Endo melupakan Opie sesaat .  Endo tersadar akan Opie ketika Ia hendak masuk ke mobil . Endo menahan tubuhnya untuk masuk ke mobil dan berlari menuju ke dalam toko buku lagi . Endo melihat di deretan buku tepat dimana dia berkenalan dengan Opie . Nasib tak begitu baik . Opie sudah tidak di situ . Gadis yang begitu cepat mencuri perhatiannya dan yang begitu cepat pula ia tinggalkan .
Opie berdiri di depan kasir dengan posisi membelakangi pintu keluar . Ketika berjalan keluar , langkah Endo terhenti tepat sebelum pintu keluar sambil tertunduk lesu . Opie selesai membayar buku yang ia inginkan . Opie ingin membalikan badan dan ingin keluar dari toko buku yang telah membuatnya galau tersebut . Endo masih memandangi pintu keluar dengan perasaan gundah gulana . Dompet Opie terjatuh . Benda tersebut menghalangi langkah Opie untuk segera membalikan badan . Endo keluar dengan langkah mantap sambil berharap akan bertemu lagi dengan Opie . Endo masuk ke mobil dan berlalu . Opie keluar dari toko buku dengan senyum tertata pertanda menutupi mood nya yang sedikit down . Mereka berdua gagal bertemu .

Di suatu sore yang cerah Opie , Wara , Cici berkumpul di ruang tengah rumah Opie .
Ting.......tong..........
“Opie , buka pintu!! Mami pesen pizza . Bayar pake uang kamu dulu . Nanti Mami ganti . Mami lagi di dapur . Nggak usah dijawab , Mami lagi repot .”
*nelen remote TV*
“Pesanan atas nama Ibu Meilana?? 1 cheezy bytes ukuran personal .” sapa ramah Pengantar pizza yang berdiri tegap di depan pintu .
Opie tak lantas menjawab . Opie tertunduk tak selera untuk mengobrol dengan nada ramah . Kepala Opie yang sedari tadi melihat lantai keramik rumahnya , ia angkat perlahan . Tampak mulai dari sepatu , celana panjang , hingga nametag bertuliskan PRELANO A .
Opie mengerutkan dahi melihat nama yang terpampang di seragam tersebut . Sepertinya ia mengingat sesuatu .
“Mbak...maaf...ini pesanannya .”
Ya! Dialah Endo . Pria yang ditemui Opie di sebuah toko buku .
“Endo..................!?!??kok..................” Opie speechless .
“Aku nyambi kerja Op...lumayan,,hasilnya bisa buat nambah uang jajan..” Endo tersenyum .
“ohh...mmm makasih” Opie meraih sekotak pizza dari tangan Endo .
Opie membalikan tubuhnya untuk masuk ke dalam rumah . Seketika Endo memanggilnya
“Opie....”
Opie tertunduk tersipu sebelum membalikan tubuhnya kembali untuk menatap Endo . Yang ada di benak Opie hanyalah hal – hal yang mungkin akan ditanyakan Endo padanya seperti meminta nomor hendphone nya , pin BB nya , atau username twitternya .
“iyaaaaa....” Opie menata tiap gerak dan mimik mukanya perlahan hingga menatap mata Endo .
“Uangnya belum...” Endo menunduk .
“heeee??? Eh..anu..eh..ini...maaf” Opie meraih beberapa lembar uang dari saku hot pants nya dengan muka merah nan konyol .

Pertemuan kedua yang menggelitik . Opie yang awalnya tidak begitu suka makan pizza , mendadak rajin memesan pizza . Bukan karena rasa pizza yang mulai membuatnya ketagihan . Namun lantaran keinginannya untuk melihat Endo .
1X pesanan diantar Endo .
2X pesanan diantar Endo juga .
3X pesanan masih diantar Endo .
4x pesanan diantar oleh pegawai lain .
Mood Opie kembali down . Wara mengajaknya latihan PRAMUKA  jalan – jalan ke Solo Grand Mall . Time zone hanya membuatnya tersenyum sesaat . Opie dan Wara mengitari Mall tanpa arah dan tujuan yang pasti . Mata Opie tertuju pada seorang gaadis yang sepertinya tidak asing bagi indera penglihatannya . Berdiri anggun dengan dress biru tosca , terlihat ia tengah sibuk memililah – milah cincin .
“Untuk apa dia mencari cincin??” bisik Opie dalam hati .
Gadis sexy itu tampak sedang meminta pendapat tentang cincin yang ia kenakan kepada pria yang berdiri di dekatnya . Pria tersebut juga terlihat tengah mencoba cincin yang disodorkan gadis tersebut . Badai dari mana yang tiba – tiba mendadak berhembus? Pria tersebut adalah Endo . Pria yang mengajaknya berkenaan di toko buku dan Pengantar pizza langganan Mami Opie . Opie terkejut akan pemandangan yang ada di hadapannya saat itu . Opie mulai meyakinkan dirinya bahwa Endo telah memiliki calon pendamping hidup . Lalu apa hasil yang Opie dapat dari usaha kerasnya selama ini?
Endo melihat – lihat ke sekitar dan pandangannya terhenti pada Opie . Endo melambaikan tangan ke arah Opie . Opie mengambil jurus langkah seribu seketika . Endo yang merasa senang bertemu Opie merasa aneh dengan sikap Opie yang tiba – tiba menghindar darinya . Endo berlari mengejar Opie yang berlari terlebih dahulu ke luar . Tangan Opie berhasil diraih Endo . Endo mengarahkan tubuh Opie yang membelakanginya agar berbalik menghadapnya . Muka Opie terlihat sangat murung tak berdaya .
“Selamat ya Endo...” Opie memberikan ucapan selamat pada Endo dengan nada nan lirih .
“Selamat buat apa Op??” Endo mengerutkan dahi .
“Semoga pernikahan kamu langgeng...jaga istri kamu nanti baik – baik ya” Opie tersenyum lesu .
“Kamu ngomong apa sih Opie?? Aku nggak ngerti...” Endo makin bingung .
“Cewek itu....yang tadi beli cincin sama kamu...yang sering manggil kamu SAYANGk...Dia calon istri kamu kan? Makanya aku ngucapin selamat ke kamu...”
Endo tersenyum kecil . Diraihnya kepala Opie dan mencium kening Opie secara spontan . Opie terdiam bingung . Sebenarnya apa yang dilakukan Endo?
“Opie...kamu sekarang ikut aku yaaah!!” Rayu Endo menenangkan Opie .
Opie ditarik menuju mobil CRV warna hitam bernomor polisi “AD 3ND0 PS” . Opie duduk di depan bersama Endo . Gadis yang sedari tadi berada di Mall bersama Endo duduk di belakang . Opie terdiam seribu bahasa .
#NP Diam Tanpa Kata – D’Masive
Opie memulai pembicaraan di mobil .
“endo,plat nomor mobil kamu maksudnya apa?” tanya Opie polos .
“AD itu kode wilayah . 3NDO berarti ENDO” jawab Endo santai
“kalo PS nya??” sela Opie .
“Pucang Sawit...itu daerah Kompleks rumahku...Ini kita mau ke sana .”
“Haaa????ke rumah kamu???Itu daerah mana lagi??Trus mau ngapain??” Opie panik .
“Kamu harus nikah sama orang Pucang Sawit biar tahu daerah itu” goda Endo .
“apaan sih?!!!!!?”
Gadis yang sedari tadi duduk di belakang hanya asik sendiri menikmati lagu – lagu 2NE1 .
Rumah Endo di depan mata . Endo membukakan pintu dan mengajak Opie turun dari mobil .
Opie masih tak mengerti apa rencana Endo hanya diam terduduk lesu kebingungan .
“Sebenernya mau kamu apa sih??” Opie kesal .
Gadis berdress biru  tosca tadi turun terlebih dahulu dan memasuki rumah meninggalkan Endo dan Opie berdua .
“Opie...masuk(!--more--) dulu yuk!!Kamu salah paham...”  suara Endo nan lembut berusaha untuk menjelaskan semuanya .
“salah paham apa?!!!???Anterin aku pulang sekarang juga . Aku nggak mau tau!!!” Opie makin kesal .
“Oke!! Opie!!! Aku suka sama kamu...ini memang terlalu cepet..tapi aku juga nggak bisa nahan ini lama – lama . Soal cewek tadi,,,ikut aku sekarang!!”
Opie terpaku tak berdaya mengucapkan satupun kata . Endo menggandeng tangan Opie erat menuju ke dalam rumah .
“Maaa...” Endo memanggil mamanya .
Tak ada jawaban dari Mamanya , yang datang adalah gadis yang tadi .
“Kenapa sayang??Mama lagi ke Supermarket beli buah .” jawabnya santai sembari tersenyum dan panggilan SAYANG masih selalu ia lontarkan .
“Trus Abang mana??” Tanya Endo .
“Ada di kamar . Kecapean kayanya .”
Endo menatap wajah Opie dalam – dalam . Opie membalas tatapan Endo .
“Opie...kenalin . Itu namanya Lely . Dia calon tunangannya Abangku .” jelas Endo .
“Halloo....
Lely”
“O...Opie...” sahut Opie penuh keraguan .
Turun sesosok Pria putih berparas mirip Endo dengan fostur lebih pendek sedikit .
“Yang itu Abangku...” seru Endo .
“Hai...
Bondan...” sapa ramah kakak Endo .
“Opie...” Opie mengucapkan namanya .
“Sayang..kapan dateng??” Bondan meraih kening Lely dan mengecupnya .
“Baru aja kok Bang...dijemput Endo tadi...”
“Terus cincin yang tadi buat siapa???” Opie menarik – narik lengan baju Endo manja .
“Itu buat mereka...karena Abangku terlalu sibuk , jadi aku yang kebagian nemenin Kak Lely cari cincin...kan ukuran jari manis ku sama Bang Bondan sama.. kalo cincin buat kamu nanti yaa!!kalo kita udah sarjana..”  Endo menyenggol Opie .
“Apa siih??” Pipi Opie memerah...
#NP Glenn Fredly – Kisah Romantis
Opie dan Endo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar